Selasa, 15 November 2011

Digital Theory : The History

Dimana pada saat teknologi berkembang pesat, hampir segala barang elektronik menggunakan wujud digital pada operasinya. Contohnya: Jam tangan, Televisi, Komputer, AC, dan barang elektronik lainnya yang dibuat pada abad ke 20.
Apa yang disebut digital? Digital adalah penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Dan apabila kita berbicara tentang digital, kita akan temukan tentang Digital Theory atau Teori Digital.
Yang disebut digital theory adalah sebuah konsep pemahaman dari perkembangan Zaman mengenai Teknologi dan Sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis ,dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas . Digital adalah sebuah metode yang Complex, dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia.Teori Digital selalu berhubungan dengan Media , mengapa ? , karena Media adalah sesuatu yang terus berkembang . Mungkin banyak diantara kita masih belum faham yang namanya New Media /Media baru . New media / media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi manusia dengan teknologi.
1. Pandangan modern dan media lama

Pada awal abad ke 19, terdapat berbagai pandangan yang menjadi tolak ukur dari berbagai pemikiran-pemikiran yang dapat menjadi perubahan di bidang industry. Setelah berbagai pandangan modern telah muncul, maka terdapat juga perubahan yang sangat besar dalam bidang media. Media dan teknologi yang digunakan akan semakin bertambah seiring dengan perubahan zaman dan berbagai pemikiran yang bersifat modern. Dan para ilmuan pada masa itu sangat percaya bahwa berbagai pemikiran itu akan membawa transformasi manusia menjadi lebih baik lagi.

            Pandangan modern pada zaman tersebut cukup menjadi kontrofersi karena orang-orang pada masa itu tidak semua setuju dengan perubahan, walaupun mereka semua sangat merindukan perubahan, khususnya di bidang teknologi, namun tidak semua mereka semua mengerti tentang teknologi. Oleh sebab itu masih banyak yang menentang dan memperdebatkan masalah pembaharuan di bidang new media.
  
            Lalu terdapat teori digital yang menentukan arah dari berbagai perubahan itu. Lalu munculnya perubahan yang sangat signifikan dari new media tersebut pada awal abad ke 20.

2. Setelah Pembaharuan dan New Media

            Mengingat pembaharuan secara umum dihubungkan dengan tahap perubahan di bidang industry, setelah perubahan teknologi itu terjadi dimana-mana maka akan terjadi juga perubahan yang sangat berarti di bidang industry. Itu terjadi karena bila terjadi perubahan di bidang teknologi, maka bidang industry juga akan mengalami perubahan yang berarti.

            Contohnya saja dalam bidang teknlogi, khusunya mesin jahit. Pada zaman sebelum adanya perubahan di bidang teknologi pembuatan mesin jahit, orang-orang pada umumnya sangat sulit untuk menjahit. Namun setelah mesin jahit semakin canggih dan lebih mudah untuk digunakan, maka orang pun akan semakin tertarik untuk menggunakannya dan industry pembuatan pakaian juga akan semakin banyak dan akan terjadi peningkatan dalam bidang industry. Itu hanya dalam teknologi mesin jahit, bagaimana kalau perubahan itu terjadi di semua bidang? Bukankah akan terjadi perubahan yang sangat dahsyat terjadi di bidang industry? Tentu bukan hanya perubahan saja yang diharapkan dari itu semua. Tentu bila perubahan itu terjadi maka lapangan pekerjaan pun akan semakin luas dan orang pun tidak akan sulit untuk mencari pekerjaan.


Rabu, 12 Oktober 2011

Pemanfaatan Social Media Saat Ini

Sekilas Tentang Social Media . . .
    Social media adalah yang memungkinkan kita melakukan sosialisasi atau kegiatan sosial melalui internet. Contoh social media populer saat ini adalah Facebook, Twitter, Yahoo Messenger, MSN Messenger, GTalk, Kaskus. Awal mulanya, pengguna social media berkisar umur 16 tahun keatas, tetapi semakin pesat perkembangan akses internet melalui handphone, anak anak yang duduk di sekolah dasar ikut menggunakan social media.

Mayoritas netizen (internet citizen) pasti mengenal dan bahkan tidak sedikit netizen yang memliki akun di setiap social media yang saya sebutkan tadi. Masing masing memiliki cara tersendiri dalam memanfaatkan akun social media yang mereka miliki. Ada yang menggunakan social media untuk mencari teman, berhubungan dengan teman lama, atau pun membuka lapak bisnis online seperti yang kita sering ketahui di thread-thread di kaskus, atau update status di Facebook.

Selasa, 11 Oktober 2011

Pengalaman Awal Mula mengenal Internet

Saya sudah mengenal internet sejak berumur 8 tahun (kelas 3 SD). Awal mulanya saya diajak teman untuk chatting dengan menggunakan program mIRC. Saat itu pemahaman saya tentang internet adalah sesuatu yang memungkinkan  saya  untuk mengobrol dengan orang luar negeri lewat komputer. Semenjak itu saya meminta ayah saya untuk memasang jaringan internet di rumah, lalu diajari lebih detail tentang internet.

Namun ternyata, pada saat itu ayah saya berpendapat kalau saya belum perlu mengetahui tentang internet, terlebih untuk chatting. Jadi, saya baru mengetahui internet lebih sempurnanya saat saya duduk di sekolah menengah pertama (SMP). Saya diajari bagaimana cara menggunakan internet dan  membuat e-mail.

Semakin tinggi tingkat pendidikan saya, saya makin mengerti dengan internet. khususnya situs-situsnya. Mulai dari search engine, social media Friendster, Facebook, Twitter, Kaskus, dll; youtube, wikipedia.org
 

Intermezzo part.1 : New Pets

I had new but loong-near-to-forgotten hobby! xD
I try to pet 'Ikan Mas Koki'! yeeeeyyy
Well, thanks to my BF for giving me three cute little fishes - and the chance to start the pet thingy :D
I named them, Poppy, Popsy and Polly .
Poppy and Polly are Oranda type, but Popsy~ i can't tell what type is it .. too unique and too cute to define I guess :P
So far it's been a month and the fishes got fatter and rounder, , but I lost Polly :'(
Polly got duller and there's red bumps in its fin.
i already gave the medicine - blue liquid I got from the shop, but no use ..
what an hard slap in the face .
Since then, i become more aware with the hygenie and stuffs .
I really do not want to lose any fish again later .. 
and oh, please rest in peace Polly! :)



Jumat, 15 April 2011

Manusia dan Keindahan

Keindahan berasal dari kata Indah, yang artinya bagus, baik, elok dan sebagainya . Keindahan identik dengan sesuatu yang umumnya sangat disenangi dan dikagumi masyarakat. Jadi keindahan ini merupakan objek yang abstrak, karena masing-masing orang memiliki presepsi yang unik-unik tentang keindahan namun bersifat universal.
Keindahan?
Pengertian Keindahan sangat abstrak dan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata yang pasti . Tetapi ada beberapa pendekatan yang dilakukan oleh beberapa ahli untuk mendefinisikan apa itu keindahan .
Ada 3 artian Keindahan, yaitu :
a.      keindahan dalam arti luas
b.     keindahan dalam arti estetis murni
c.      keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Secara luas adalah, keindahan adalah kebaikan . Orang Yunani misalnya, mereka mengenal keindahan berdasarkan keindahan penglihatan. Seperti keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual. Sedangkan Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Keindahan tercipta dikarenakan faktor-faktor tertentu yang membuat manusia terinisiatif untuk menciptakan lagi agar keindahan itu tetap ada. Faktor-faktornya adalah tata nilai yang telah usang, kemerosotan zaman, penderitaan manusia dan keagungan Tuhan.

Manusia dan Penderitaan

Apa yang dimaksud dengan Penderitaan?
Dalam tumbuh kembangnya manusia (grow up/pendewasaan), pasti setiap individu menghadapi konflik-konflik didalam hidupnya. Ada yang bisa bertahan, ada juga yang belum bisa menemukan solusinya dan mereka merasakan proses pendewasaan tersebut merupaakan sebuah penderitaan.  
Derita adalah kata dasar dari Penderitaan. Derita diambil dari bahasa Sansakerta yang artinya adalah menahan, menanggung. Derita juga bisa kita artikan sebagai merasakan rasa yang tidak diinginkan/tidak disukai. Jadi, kita bisa simpulkan, penderitaan adalah masa dimana seseorang merasakan seseuatu yang tidak disukainya.
Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Berat tidaknya suatu penderitaan tergantung pada masing-masing individunya, suatu peristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Bentuk-bentuk dari penderitaan ada dua jenis, yaitu siksaan dan kekalutan mental (penderitaan batin) . Siksaan itu sendiri terdiri dari siksaan jasmani dan psikis. Baik keduanya bisa menyebabkan akibat yang fatal. Baik secara medis maupun mental (gangguan mental), dan untuk bisa sembuh diperlukan kemampuan tersendiri dari setiap individu yang terserang gangguan mental.
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Oleh karena itu, penderitaan bisa merubah seseorang ke arah perubahan yang positif maupun negatif. Lagi-lagi ini sangat tergantung dari bagaimana setiap individu menangani penderitaan tersebut.

Manusia dan Cinta Kasih

Apa itu Cinta??
Cinta adalah rasa suka atau rasa sayang yang terasa sangat (kepada).
Menurut Dr. Sarlito W Sarwono, Cinta memiliki 3 unsur, yaitu :
1.      Keterikatan
2.      Keintiman
3.      Kemesraan
Apabila kita mencintai seseorang, pasti kita secara otomatis akan merasa ingin memiliki(posses), ingin selalu bersama dan hanya dengan orang yg kita cintai . Rasa ingin itu adalah bentuk keterikatan kita terhadap orang yang kita cintai . Keintiman ini maksudnya, ada kebiasaan-kebiasaan yang menandakan bahwa kita dengan orang yang kita cintai itu sangat dekat hubungannya, tidak asing dan hampir tidak ada jarak atau rasa sungkan layaknya dengan teman sendiri. Contoh, mempunyai dan biasa memanggil nama panggilan unik masing-masing. Kemesraan identik dengan interaksi kita terhadap orang yang kita sayangi, seperti rasa ingin menggenggam tangan, mengusap lembut kepala dan perilaku atau ucapan yang mengekspresikan rasa sayang .
Di dalam ilmu agama Islam, tepatnya tercantum di dalam  kitab suci Al-Qur’an, disebutkan adanya tiga tingkatan tentang cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia.
1.      Cinta Tingkat Tinggi: Ditujukan kepada Allah SWT, Rasulullah SAW dan berjihad di Jalan Allah SWT
2.      Cinta Tengkat Menengah: Ditujukan kepada orang tua, keluarga, suami/istri, anak, saudara.
3.      Cinta tingkat Rendah: Ditujukan kepada keluarga, kerabat, harta, lingkungan, tempat tinggal

Apa yang dimaksud dengan Kasih?
Kasih identik dengan memberi, menyanyangi (mengasihi), dan biasanya ‘kasih’ sangat berhubungan dengan kasih sayang, yaitu tertarik hatinya atau bisa juga menaruh rasa kasihan . Rasa kasihan bisa muncul karena kita merasa iba, ingin menolong atau ingin melindungi dan rasa tidak rela seseorang tersakiti.

Jadi, apa itu Cinta Kasih?
Pengertian cinta dan kasih tidak jauh berbeda, bahkan apabila rasa cinta itu disertai dengan kasih, akan semakin sempurnalah rasa cinta yang tercipta. Juga apabila kedua kata itu digabungkan menjadi ‘cinta kasih’, maknanya bisa menjadi rasa sayang kepada seseorang disertai dengan menaruh rasa belas kasihan.

Manusia dan Kebudayaan

Apa yang dimaksud dengan manusia??

Dipandang dari eksistensinya, manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi kastanya di muka bumi. Apabila dibandingkan dengan semua makhluk hidup di bumi ini, manusia berbeda dari makhluk hidup lainnya di bumi ini, manusia adalah makhluk yang memiliki akal, pikiran juga selain nafsu lahiriahnya. Manusia juga makhluk sosial seperti yang dikemukakan di ilmu sosiologi, dan juga makhluk yang selalu ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, pada ilmu ekonomi disebut sebagai homo economicus .  Selain itu, penngertian tentang manusia bisa juga ditinjau dari unsure dan  kepribadiannya.
Manusia memiliki 4 unsur yang saling terkait, yaitu : Jasad, Hayat, Ruh, Nafs . Jasad merupakan bentuk luarnya yang bisa dilihat, diraba dan dirasakan keberadaanya, Hayat adalah hidup(berkehidupan, berkegiatan), Ruh merupakan wujud spiritual dari hidup manusia itu sendiri, yang berhubungan dengan Tuhan, ruh merupakan daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bersifat konseptual yang dari sisi itulah manusia menjadi pusat lahirna kebudayaan, dan terakhir Nafs, ini merupakan sifat ingin diakui, pengertian diri atau keakuan, kesadaran tentang dirinya sendiri.

Dari segi kepribadiannya, manusia memiliki 3 unsur kepribadian, yaitu: Id, Ego dan SuperEgo . Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami dan irrasional, struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, terkait dengan masalah seksualitas, ketidaksadaran. Yang kedua Ego, Ego merupakan struktur kepribadian yang pertama dibedakan dari Id, bedanya adalah Ego bisa dimengerti oleh orang lain. Terakhir, SuperEgo, dibandingkan dengan Id dan Ego yang berkembang secara Internal, Super Ego terbentuk dari lingkungan atau faktor Eksternal individu.SuperEgo muncul kira-kira pada umur lima tahun, dan SuperEgo ini menunjukkan pola aturan yang mrnghasilkan self control melalui sistem imbalan dan hukuman.
Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
Kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dengan masyarakat, dimana setiap masyarakat memilikinya. Hanya saja tiap kelompok masyarakat memiliki ciri khasnya masing-masing, itu yang membedakannya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya kebudayaan adalah semua hasil dari  karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Oleh Selo Soemardjan.
Para ahli mengemukakan adanya 7 unsur kebudayaan yang umum, yaitu :
  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencaharian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni

Manusia adalah makhluk sosial, salah implementasinya adalah kebudayaan suatu mayarakat tersebut. Kita bisa memahami suatu pola hidup atau pola bertahannya suatu golongan masyarakat (suku misalnya) hanya dari menganalisa kebudayaan mereka .

Jumat, 11 Maret 2011

Ilmu Budaya Dasar

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan. Mata kuliah ini membicarakan tentang nilai-nilai, kebudayaan, dan berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum pengertian kebudayaan itu sendiri adalah jalan atau arah didalam bertindak dan berpikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa definisi kebudayaan :
  • Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
  • Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
  • Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
  • Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional

Menurut Prof Dr.Harsya Bactiar, ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu:
1.     Ilmu – ilmu Alamiah ( Natural Science )–llmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 persen benar dan 100 persen salah
2.     lmu-ilmu sosial ( social science )–Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 persen benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.     Pengetahuan Budaya ( The Humanities )–Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

Latar belakang ilmu budaya dasar
Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.

Sejarah Ilmu Budaya Dasar
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris the Humanities, yang berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari the humanities seseorang diharapkan akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Perbedaannya adalah pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya

Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.

Kebudayaan berfungsi sebagai:
1.      Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2.      Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3.      Pembimbing kehidupan manusia
4.      Pembeda antar manusia dan binatang

Hakekat Kebudayaan :
1.      Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2.      Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3.      Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4.      Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban

Sifat kebudayaan:
·         Etnosentis
·         Universal
·         Alkuturasi
·         Adaptif
·         Dinamis (flexibel)
·         Integratif (Integrasi)

Aspek-aspek kebudayaan:
1.      Kesenian
2.      Bahasa
3.      Adat Istiadat
4.      Budaya daerah
5.      Budaya Nasional

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah :
1.      kontak dengan negara lain
2.      sistem pendidikan formal yang maju
3.      sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4.      penduduk yang heterogen
5.      ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan :
1.faktor dari dalam masyarakat :
·         betambah dan berkurangnya penduduk
·         penemuan-penemuan baru
·         petentangan-pertentangan didalam masyarakat
·         terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri

2. faktor dari luar masyarakat :
·         berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
·         peperangan dengan negara lain
·         pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Secara khusus Mata Kuliah Dasar Umum bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana berkualifikasi sebagai berikut :
1.      Berjiwa pancasila
2.      Taqwa kepada tuhan yang maha esa
3.      Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral baik dalam kehidupan social, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun hankam
4.      Memiliki wawasan luas tentang kehidupan bermasyarakat
Jadi, pendidikan umum yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya.sedangkan pendidikan keahlian bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang disiplin ilmunya.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1.      Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2.      Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3.      Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
4.      Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
5.      Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
6.      Tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan
7.      Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
8.      Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
9.      Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
10. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
11. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan
  
Dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.      Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya  sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. 

Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :

1.      Manuasia dan Kebudayaan
2.      Manusia dan Cinta Kasih
3.      Manusia dan Keindahan
4.      Manusia dan Penderitaan
5.      Manusia dan Keadilan
6.      Manusia dan Pandangan Hidup
7.      Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian
8.      Manusia dan Kegelisahan
9.      Manusia dan Harapan

Minggu, 06 Februari 2011

Agama dan Masyarakat

Pengertian Agama dan Masyarakat

Agama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Kata "agama" berasal dari bahasa  Sansekerta  āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari  bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan ber-religi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Sedangkan Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983).
Di Indonesia, agama memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila, pada sila ke-1 : “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif  terhadap politik, ekonomi dan budaya. Di tahun 2000, kira-kira 86,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 5,7% Protestan, 3% Katolik, 1,8% Hindu, dan 3,4% kepercayaan lainnya.

Berdasarkan Penjelasan Atas Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1, “Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius)”.
  • Islam : Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan 88% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera. Masuknya agama islam ke Indonesia melalui perdagangan.
  • Kristen Protestan : Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda.
  • (Kristen) Katolik : Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara. Dan pada abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah.
  • Hindu : Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit.
  • Budha : Buddha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu.
  • Konghucu : Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitikberatkan pada kepercayaan dan praktek yang individual.        

FUNGSI AGAMA

Tentang Agama
Agama bukanlah suatu entitas independen yang berdiri sendiri. Agama terdiri dari berbagai dimensi yang merupakan satu kesatuan. Masing-masingnya tidak dapat berdiri tanpa yang lain. seorang ilmuwan barat menguraikan agama ke dalam lima dimensi komitmen. Seseorang kemudian dapat diklasifikasikan menjadi seorang penganut agama tertentu dengan adanya perilaku dan keyakinan yang merupakan wujud komitmennya. Ketidakutuhan seseorang dalam menjalankan lima dimensi komitmen ini menjadikannya religiusitasnya tidak dapat diakui secara utuh. Kelimanya terdiri dari perbuatan, perkataan, keyakinan, dan sikap yang melambangkan (lambang=simbol) kepatuhan (=komitmen) pada ajaran agama. Agama mengajarkan tentang apa yang benar dan yang salah, serta apa yang baik dan yang buruk.
Agama berasal dari Supra Ultimate Being, bukan dari kebudayaan yang diciptakan oleh seorang atau sejumlah orang. Agama yang benar tidak dirumuskan oleh manusia. Manusia hanya dapat merumuskan kebajikan atau kebijakan, bukan kebenaran. Kebenaran hanyalah berasal dari yang benar yang mengetahui segala sesuatu yang tercipta, yaitu Sang Pencipta itu sendiri. Dan apa yang ada dalam agama selalu berujung pada tujuan yang ideal. Ajaran agama berhulu pada kebenaran dan bermuara pada keselamatan. Ajaran yang ada dalam agama memuat berbagai hal yang harus dilakukan oleh manusia dan tentang hal-hal yang harus dihindarkan. Kepatuhan pada ajaran agama ini akan menghasilkan kondisi ideal.


Mengapa ada yang Anti pada Agama?
Mereka yang sekuler berusaha untuk memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari. Mereka yang marxis sama sekali melarang agama. Mengapa mereka melakukan hal-hal tersebut? Kemungkinan besarnya adalah karena kebanyakan dari mereka sama sekali kehilangan petunjuk tentang tuntunan apa yang datang dari Tuhan. Entah mereka dibutakan oleh minimnya informasi yang mereka dapatkan, atau mereka memang menutup diri dari segala hal yang berhubungan dengan Tuhan.
Alasan yang seringkali mereka kemukakan adalah agama memicu perbedaan. Perbedaan tersebut menimbulkan konflik. Mereka memiliki orientasi yang terlalu besar pada pemenuhan kebutuhan untuk bersenang-senang, sehingga mereka tidak mau mematuhi ajaran agama yang melarang mereka melakukan hal yang menurutnya menghalangi kesenangan mereka, dan mereka merasionalisasikan perbuatan irasional mereka itu dengan justifikasi sosial-intelektual. Mereka menganggap segi intelektual ataupun sosial memiliki nilai keberhargaan yang lebih. Akibatnya, mereka menutup indera penangkap informasi yang mereka miliki dan hanya mengandalkan intelektualitas yang serba terbatas.
Mereka memahami dunia dalam batas rasio saja. Logika yang mereka miliki begitu terbatasnya, sehingga abstraksi realita yang bersifat supra-rasional tidak mereka akui. Dan hasilnya, mereka terpenjara dalam realitas yang serba empiris. Semua harus terukur dan terhitung. Walaupun mereka sampai sekarang masih belum memahami banyaknya fungsi alam yang bekerja dalam mekanisme supra rasional, keterbatasan kerangka berpikir yang mereka miliki menegasikan semua hal yang tidak dapat ditangkap secara inderawi.
Padahal pembatasan diri dalam realita yang hanya bersifat empiris hanya akan membatasi potensi manusia itu sendiri. Dan hal ini menegasikan tujuan hidup yang selama ini diagungkan para penganut realita rasio-saja, yaitu aktualisasi diri dan segala potensinya.
Agama, dengan sandaran yang kuat pada realitas supra rasional, membebaskan manusia untuk mengambil segala hal yang terbaik yang dapat dihasilkannya dalam hidup. Semua-apakah hal itu bersifat empiri-terukur, maupun yang belum dapat diukur. Empirisme bukanlah suatu hal yang ditolak agama. Agama yang benar, yang bersifat universal, mencakup segi intelektual yang luas, yang diantaranya adalah empirisme. Agama tidak mereduksi intelektualitas manusia dengan membatasi kuantitas maupun kualitas suatu idea. Agama yang benar, memberi petunjuk pada manusia tentang bagaimana potensi manusia dapat dikembangkan dengan sebesar-besarnya. Dan sejarah telah membuktikan hal tersebut.
Kesalahan yang dibuat para penilai agama-lah yang kemudian menyebabkan realita ajaran ideal ini menjadi terlihat buruk. Beberapa peristiwa sejarah yang menonjol mereka identikan sebagai kesalahan karena agama. Karena keyakinan pada ajaran agama. Padahal, kerusakan yang ditimbulkan adalah justru karena jauhnya orang dari ajaran agama. Kerusakan itu timbul saat agama-yang mengajarkan kemuliaan- disalahgunakan oleh manusia pelaksananya untuk mencapai tujuan yang terlepas dari ajaran agama itu sendiri, terlepas dari pelaksanaan keseluruhan dimensinya.


Pelembagaan Agama
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan agama? Kami mengurapamakan sebagai sebuah telepon. Jika manusia adalah suatu pesawat telepon, maka agama adalah media perantara seperti kabel telepon untuk dapat menghubungkan pesawat telepon kita dengan Telkom atau dalam hal ini Tuhan. Lembaga agama adalah suatu organisasi, yang disahkan oleh pemerintah dan berjalan menurut keyakinan yang dianut oleh masing-masing agama. Penduduk Indonesia pada umumnya telah menjadi penganut formal salah satu dari lima agama resmi yang diakui pemerintah. Lembaga-lembaga keagamaan patut bersyukur atas kenyataan itu. Namun nampaknya belum bisa berbangga. Perpindahan penganut agama suku ke salah satu agama resmi itu banyak yang tidak murni.
Sejarah mencatat bahwa tidak jarang terjadi peralihan sebab terpaksa. Pemaksaan terjadi melalui “perselingkuhan” antara lembaga agama dengan lembaga kekuasaan. Keduanya mempunyai kepentingan. Pemerintah butuh ketentraman sedangkan lembaga agama membutuhkan penganut atau pengikut. Kerjasama (atau lebih tepat disebut saling memanfaatkan) itu terjadi sejak dahulu kala. Para penyiar agama sering membonceng pada suatu kekuasaan (kebetulan menjadi penganut agama tersebut) yang mengadakan invansi ke daerah lain. Penduduk daerah atau negara yang baru ditaklukkan itu dipaksa (suka atau tidak suka) menjadi penganut agama penguasa baru.
Kasus-kasus itu tidak hanya terjadi di Indonesia atau Asia dan Afrika pada umumnya tetapi juga terjadi di Eropa pada saat agama monoteis mulai diperkenalkan. Di Indonesia “tradisi” saling memanfaatkan berlanjut pada zaman orde Baru.Pemerintah orde baru tidak mengenal penganut di luar lima agama resmi. Inilah pemaksaan tahap kedua. Penganut di luar lima agama resmi, termasuk penganut agama suku, terpaksa memilih salah satu dari lima agama resmi versi pemerintah. Namun ternyata masalah belum selesai. Kenyataannya banyak orang yang menjadi penganut suatu agama tetapi hanya sebagai formalitas belaka. Dampak keadaan demikian terhadap kehidupan keberagaan di Indonesia sangat besar. Para penganut yang formalitas itu, dalam kehidupan kesehariannya lebih banyak mempraktekkan ajaran agam suku, yang dianut sebelumnya, daripada agama barunya. Pra rohaniwan agama monoteis, umumnya mempunyai sikap bersebrangan dengan pra keagamaan demikian. Lagi pula pengangut agama suku umumnya telah dicap sebagai kekafiran. Berbagai cara telah dilakukan supaya praktek agama suku ditinggalkan, misalnya pemberlakukan siasat/disiplin gerejawi. Namun nampaknya tidak terlalu efektif. Upacara-upacara yang bernuansa agama suku bukannya semakin berkurang tetapi kelihatannya semakin marak di mana-mana terutama di desa-desa.
Demi pariwisata yang mendatangkan banyak uang bagi para pelaku pariwisata, maka upacara-upacara adat yang notabene adalah upacara agama suku mulai dihidupkan di daerah-daerah. Upacara-upacara agama suku yang selama ini ditekan dan dimarjinalisasikan tumbuh sangat subur bagaikan tumbuhan yang mendapat siraman air dan pupuk yang segar. Anehnya sebab bukan hanya orang yang masih tinggal di kampung yang menyambut angin segar itu dengan antusias tetapi ternyata orang yang lama tinggal di kotapun menyambutnya dengan semangat membara. Bahkan di kota-kotapun sering ditemukan praktek hidup yang sebenarnya berakar dalam agama suku. Misalnya pemilihan hari-hari tertentu yang diklaim sebagai hari baik untuk melaksanakan suatu upacara. Hal ini semakin menarik sebab mereka itu pada umumnya merupakan pemeluk yang “fanatik” dari salah satu agama monoteis bahkan pejabat atau pimpinan agama.
(Sumber : Wikipedia.org dan Dhetaodetha.blogspot.com)