Jumat, 15 April 2011

Manusia dan Keindahan

Keindahan berasal dari kata Indah, yang artinya bagus, baik, elok dan sebagainya . Keindahan identik dengan sesuatu yang umumnya sangat disenangi dan dikagumi masyarakat. Jadi keindahan ini merupakan objek yang abstrak, karena masing-masing orang memiliki presepsi yang unik-unik tentang keindahan namun bersifat universal.
Keindahan?
Pengertian Keindahan sangat abstrak dan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata yang pasti . Tetapi ada beberapa pendekatan yang dilakukan oleh beberapa ahli untuk mendefinisikan apa itu keindahan .
Ada 3 artian Keindahan, yaitu :
a.      keindahan dalam arti luas
b.     keindahan dalam arti estetis murni
c.      keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Secara luas adalah, keindahan adalah kebaikan . Orang Yunani misalnya, mereka mengenal keindahan berdasarkan keindahan penglihatan. Seperti keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual. Sedangkan Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Keindahan tercipta dikarenakan faktor-faktor tertentu yang membuat manusia terinisiatif untuk menciptakan lagi agar keindahan itu tetap ada. Faktor-faktornya adalah tata nilai yang telah usang, kemerosotan zaman, penderitaan manusia dan keagungan Tuhan.

Manusia dan Penderitaan

Apa yang dimaksud dengan Penderitaan?
Dalam tumbuh kembangnya manusia (grow up/pendewasaan), pasti setiap individu menghadapi konflik-konflik didalam hidupnya. Ada yang bisa bertahan, ada juga yang belum bisa menemukan solusinya dan mereka merasakan proses pendewasaan tersebut merupaakan sebuah penderitaan.  
Derita adalah kata dasar dari Penderitaan. Derita diambil dari bahasa Sansakerta yang artinya adalah menahan, menanggung. Derita juga bisa kita artikan sebagai merasakan rasa yang tidak diinginkan/tidak disukai. Jadi, kita bisa simpulkan, penderitaan adalah masa dimana seseorang merasakan seseuatu yang tidak disukainya.
Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Berat tidaknya suatu penderitaan tergantung pada masing-masing individunya, suatu peristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Bentuk-bentuk dari penderitaan ada dua jenis, yaitu siksaan dan kekalutan mental (penderitaan batin) . Siksaan itu sendiri terdiri dari siksaan jasmani dan psikis. Baik keduanya bisa menyebabkan akibat yang fatal. Baik secara medis maupun mental (gangguan mental), dan untuk bisa sembuh diperlukan kemampuan tersendiri dari setiap individu yang terserang gangguan mental.
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Oleh karena itu, penderitaan bisa merubah seseorang ke arah perubahan yang positif maupun negatif. Lagi-lagi ini sangat tergantung dari bagaimana setiap individu menangani penderitaan tersebut.

Manusia dan Cinta Kasih

Apa itu Cinta??
Cinta adalah rasa suka atau rasa sayang yang terasa sangat (kepada).
Menurut Dr. Sarlito W Sarwono, Cinta memiliki 3 unsur, yaitu :
1.      Keterikatan
2.      Keintiman
3.      Kemesraan
Apabila kita mencintai seseorang, pasti kita secara otomatis akan merasa ingin memiliki(posses), ingin selalu bersama dan hanya dengan orang yg kita cintai . Rasa ingin itu adalah bentuk keterikatan kita terhadap orang yang kita cintai . Keintiman ini maksudnya, ada kebiasaan-kebiasaan yang menandakan bahwa kita dengan orang yang kita cintai itu sangat dekat hubungannya, tidak asing dan hampir tidak ada jarak atau rasa sungkan layaknya dengan teman sendiri. Contoh, mempunyai dan biasa memanggil nama panggilan unik masing-masing. Kemesraan identik dengan interaksi kita terhadap orang yang kita sayangi, seperti rasa ingin menggenggam tangan, mengusap lembut kepala dan perilaku atau ucapan yang mengekspresikan rasa sayang .
Di dalam ilmu agama Islam, tepatnya tercantum di dalam  kitab suci Al-Qur’an, disebutkan adanya tiga tingkatan tentang cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia.
1.      Cinta Tingkat Tinggi: Ditujukan kepada Allah SWT, Rasulullah SAW dan berjihad di Jalan Allah SWT
2.      Cinta Tengkat Menengah: Ditujukan kepada orang tua, keluarga, suami/istri, anak, saudara.
3.      Cinta tingkat Rendah: Ditujukan kepada keluarga, kerabat, harta, lingkungan, tempat tinggal

Apa yang dimaksud dengan Kasih?
Kasih identik dengan memberi, menyanyangi (mengasihi), dan biasanya ‘kasih’ sangat berhubungan dengan kasih sayang, yaitu tertarik hatinya atau bisa juga menaruh rasa kasihan . Rasa kasihan bisa muncul karena kita merasa iba, ingin menolong atau ingin melindungi dan rasa tidak rela seseorang tersakiti.

Jadi, apa itu Cinta Kasih?
Pengertian cinta dan kasih tidak jauh berbeda, bahkan apabila rasa cinta itu disertai dengan kasih, akan semakin sempurnalah rasa cinta yang tercipta. Juga apabila kedua kata itu digabungkan menjadi ‘cinta kasih’, maknanya bisa menjadi rasa sayang kepada seseorang disertai dengan menaruh rasa belas kasihan.

Manusia dan Kebudayaan

Apa yang dimaksud dengan manusia??

Dipandang dari eksistensinya, manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi kastanya di muka bumi. Apabila dibandingkan dengan semua makhluk hidup di bumi ini, manusia berbeda dari makhluk hidup lainnya di bumi ini, manusia adalah makhluk yang memiliki akal, pikiran juga selain nafsu lahiriahnya. Manusia juga makhluk sosial seperti yang dikemukakan di ilmu sosiologi, dan juga makhluk yang selalu ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, pada ilmu ekonomi disebut sebagai homo economicus .  Selain itu, penngertian tentang manusia bisa juga ditinjau dari unsure dan  kepribadiannya.
Manusia memiliki 4 unsur yang saling terkait, yaitu : Jasad, Hayat, Ruh, Nafs . Jasad merupakan bentuk luarnya yang bisa dilihat, diraba dan dirasakan keberadaanya, Hayat adalah hidup(berkehidupan, berkegiatan), Ruh merupakan wujud spiritual dari hidup manusia itu sendiri, yang berhubungan dengan Tuhan, ruh merupakan daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bersifat konseptual yang dari sisi itulah manusia menjadi pusat lahirna kebudayaan, dan terakhir Nafs, ini merupakan sifat ingin diakui, pengertian diri atau keakuan, kesadaran tentang dirinya sendiri.

Dari segi kepribadiannya, manusia memiliki 3 unsur kepribadian, yaitu: Id, Ego dan SuperEgo . Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami dan irrasional, struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, terkait dengan masalah seksualitas, ketidaksadaran. Yang kedua Ego, Ego merupakan struktur kepribadian yang pertama dibedakan dari Id, bedanya adalah Ego bisa dimengerti oleh orang lain. Terakhir, SuperEgo, dibandingkan dengan Id dan Ego yang berkembang secara Internal, Super Ego terbentuk dari lingkungan atau faktor Eksternal individu.SuperEgo muncul kira-kira pada umur lima tahun, dan SuperEgo ini menunjukkan pola aturan yang mrnghasilkan self control melalui sistem imbalan dan hukuman.
Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
Kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dengan masyarakat, dimana setiap masyarakat memilikinya. Hanya saja tiap kelompok masyarakat memiliki ciri khasnya masing-masing, itu yang membedakannya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya kebudayaan adalah semua hasil dari  karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Oleh Selo Soemardjan.
Para ahli mengemukakan adanya 7 unsur kebudayaan yang umum, yaitu :
  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencaharian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni

Manusia adalah makhluk sosial, salah implementasinya adalah kebudayaan suatu mayarakat tersebut. Kita bisa memahami suatu pola hidup atau pola bertahannya suatu golongan masyarakat (suku misalnya) hanya dari menganalisa kebudayaan mereka .